Berita Bauing
home > Berita dan Tren >

Berita Bauing

Tanggal 8 Desember, Gu Pu, wakil presiden Bauing Group diundang untuk memberikan ceramah di Guangdong University of Foreign Studies sebagai profesor tamu. He Chuantian, wakil presiden universitas tersebut, Zhu WenZhong, direktur eksekutif, Luo Haiyang, wakil sekretaris komite partai, Yuang Denghua, Liang Jie, wakil direktur College of Business, London Wu , asisten presiden dan manajer Departemen Personalia Bauing Group, Dong Bing, manajer Departemen of Cultural Brand dan lebih dari 200 guru dan murid universitas tersebut hadir. Zhu Wenzhong membuka ceramah ini.    

                

▲ Tempat ceramah宝鹰 

Sebelum ceramah dimulai, He Chuantian, wakil presiden universitas, menganugerahkan surat tugas kepada Gu Pu, wakil presiden Bauing Group, dan secara resmi mengangkat Gu sebagai profesor tamu universitas. Sejak saat itu, kerjasama antara Bauing Group dan universitas ini mencapai tingkat yang baru.   


▲Gu Pu, wakil presiden Bauing Group, diangkat sebagai professor tamu universitas   

宝鹰 

Gu Pu mengawali ceramahnya dengan “tiga alam kehidupan” yang diperkenalkan oleh Wang Guowei, seorang ahli kebudayaan China. Ia menekankan bahwa dalam masyarakat modern di mana nilai-nilai kemanusiaan sudah bercampur-aduk, manusia harus bercermin pada sejarah dan orang-orang yang mau menggapai cita-citanya harus bertahan dalam kesepian dan harus tetap menimba ilmu, untuk pada akhirnya menyadari tujuan hidup manusia.    


▲Gu Pu ketika memberikan ceramah宝鹰 

Bercerita mengenai selebriti China dan asing, juga praktek-praktek yang dilakukan Bauing sebagai contoh, Gu Pu memberikan pengalaman pribadinya dengan bahasa yang jenaka. Melalui interpretasi baru mengenai “daging di wajan”, Gu mendorong semua orang untuk membuat hidup mereka masing-masing menjadi semarak dan indah; kemudian melalu pengalamannya mengamati Zhou Guocheng, ahli melukis dan kaligrafi mawar China, Gu mengungkapkan perasaannya tentang kehidupan, di sebuah tempat yang tentram, di sanalah energi besar timbul, dan di waktu yang senggang, di sanalah timbul kemurahan hati. Gu juga mendorong murid-murid untuk tetap beritikad baik dan menyebarkan energi positif di masyarakat.   


▲Para hadirin   

Menggunakan kata-kata yang sederhana, Gu menekankan pentingnya kebudayaan tradisional China yang berfokus pada “kebaikan” dan bahwa pikiran akan menghasilkan nasib, dan mendorong semua orang untuk mengontrol nasib mereka sendiri melalui usaha dengan kata-kata “pikiran menjadi kata-kata, kata-kata menjadi tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadi karakter, dan karakter membentuk nasib”  


▲Gu Pu ketika memberikan ceramah

Di akhir ceramah, Gu berdiskusi dengan murid-muridnya tentang apa yang mengganggu pikiran mereka di suasana yg tegang ini. Untuk pertanyaan yang diusulkan oleh para dosen bahwa energi negatif yang dibawa oleh network V dapat menyesatkan murid-murid, Gu menganalisa energi negatif network tersebut di semua aspek dengan “niat” sebagai kunci dan memberikan nasihat khusus untuk para murid.  

宝鹰 

Untuk pertanyaan mengenai bagaimana memulai suatu usaha, Gu menjelaskan bagaimana seharusnya para murid menghadapi masalah-masalah usaha baru, kemudian menyarankan mereka menghemat energi mereka untuk sukses yang lebih besar.


宝鹰 

Menurut ceramah yang diberikan Gu, beberapa murid bertanya bagaimana mereka menyikapi kehilangan dan bingung akan “teori alam” nya Wang Guowei, juga kegagalan dan frustasi. Tanpa ragu, Gu berkata bahwa kunci dari jawaban tersebut ada pada kata-kata “ikhlas”, dan meminta murid-murid untuk berpikir setelahnya dan mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan.

宝鹰 

Pada akhir ceramah ini, seorang murid bertanya tentang kontradiksi antara identitas Gu dan kecintaannya terhadap karir nya. Bapak Gu, sebagai wakil presiden, apa yang harus kau lakukan untuk mencari uang untuk perusahaan, padahal engkau berpegang pada prinsip budaya tradisional dan energi positif, apa yang harus kau lakukan dibawah penilaian dan kritik, and bagaimana kau menghadapi masalah? Pertama-tama, Gu memuji murid tersebut, kemudian berkata: sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri arsitek tradisional, khususnya di Shenzhen di mana tanah sangat mahal, kami bersikeras mengadakan ceramah Bauing dan mempunyai misi untuk mendidik. Saya pikir, inilah perbedaan antara Bauing dan perusahaan-perusahaan lainnya, banyak murid berhenti belajar setelah lulus, dan berpikir bahwa pendidikan hanya diajarkan di sekolah, dan ini benar-benar pikiran yang salah. Sebagai seorang pengusaha, kami harus mendidik diri kita sendiri, menyiapkan pelatihan bagi para karyawan dan mengembangkan kemampuan dan pikiran mereka. Kami mempunyai banyak aktifitas budaya yang terlihat tidak sesuai dengan perusahaan, dan secara alami mempunyai pengaruh yang sama dengan ceramah Bauing di level tertentu Dan ini merupakan sebuah platform komunikasi dari orang-orang Bauing dan terus-menerus berusaha untuk memimpin Bauing ke jalan yang mengirimkan energi positif. Sebagai sebuah masyarakat kecil dalam masyarakat besar, sebuah perusahaan harus mempunyai nilai-nilai kehidupan yang positif, yang merupakan tanggungjawab masyarakat dan bantalan diri. Kebahagiaan mungkin tidak sejalan dengan kemakmuran, tetapi kebudayaan membuat kita bersatu dan lebih bahagia.





▲Para dosen dan murid-murid berdiskusi dengan Gu 宝鹰

Ceramah yang dibawakan Gu dengan gemilang mendapatkan sambutan hangat, seperti yang murid-murid berkata, bahwa ini merupakan pembersihan pikiran dan pesta kebudayaan.  


▲ Foto grup: (kelima dari kiri: He Chuantian, Wakil Presiden Universitas; kelima dari kanan: Gu Pu Wakil Presiden; Keempat dari kiri: London Wu Asisten Presiden; ketiga dari kiri: Zhu Wenzhong, Direktur Eksekutif; ketiga dari kanan: Luo Haiyang, Wakil Sekretaris Komite Partai; kedua dari kiri: Yuan Denghua, Wakil Direktur; kesatu dari kiri: Liang Jie, Wakil Direktur)


Kualifikasi dan Penghargaan

Berita dan Tren

Kebudayaan Bauing