Pada sore tanggal 5 Oktober, Konferensi Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Bilateral Indonesia-Tiongkok (Guangdong) diselenggarakan oleh Dewan Propinsi Guangdong untuk Promosi Perdagangan Internasional dan Kadin Indonesia Komite Tiongkok di Jakarta, ibu kota Indonesia. Dalam konferensi itu, secara resmi didirikan Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong.
Dengan latar belakang strategi negara “Satu Sabuk Satu Jalan”, perusahaan Guangdong menjawab seruan negara untuk mengembangkan pasaran luar negeri secara aktif. Oleh karena itu, mereka mendapatkan hasil yang baik di negara-negara sejalur “Satu Sabuk Satu Jalan”. Guangdong mempunyai keunggulan geografis dengan berdekatan dengan negara Asia Tenggara. Baru-baru ini, banyak perusahaan Guangdong memasuki negara Asia Tenggara dan menuju ke proses pembangunan “ASEAN Integration”. Dalam 10 negara di ASEAN, penduduk Indonesia sangat banyak dan sumber daya kaya sekali, maka menjadi perekonomian terbesar dalam ASEAN. Dalam 260 juta penduduk Indonesia, kira-kira 5% adalah orang Tionghoa. Kebanyakan berasal dari Guangdong dan Fujian, maka hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan Guangdong, Tiongkok antara Indonesia sangat penting.
Suasana Konferensi Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Bilateral Indonesia-Tiongkok (Guangdong)
Menurut statistik Badan Investasi Indonesia, enam bulan sebelumnya tahun ini, jumlah Investasi Langsung Asing di Indonesia mencapai 14 milyar dolar AS dengan tingkat pertumbuhan 1%. Di antara lain, jumlah investasi dari Tiongkok mencapai 2.11 milyar dolar AS. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah tersebut naik 529.28%, maka menjadi negara investasi besar ketiga untuk Indonesia. Seruan Tiongkok “Satu Sabuk Satu Jalan” mempunyai efek yang besar. Pada tahun 2015, nilai perdagangan Guangdong dan Indonesia mencapai 11 milyar dolar AS, merupakan 25% dari nilai total Tiongkok dan Indonesia. Dari Januari ke Agustus 2016, dengan kondisi ekonomi global tidak begitu ideal, nilai perdagangan Guangdong dan Indonesia tetap mencapai 6.8 milyar dolar AS. Hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara keduanya berkembang secara stabil. Perusahaan Guangdong telah menjadi bagian penting pada industri dan perusahaan Indonesia, maka saat ini didirikannya platform pengusaha Guangdong sangat diperlukan untuk melayani lebih banyak investor Guangdong dan Tiongkok.
Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Provinsi Guangdong Wang Rong, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menghadiri Konferensi Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan hari ini, dan bersama-sama membuka selubung Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong yang baru didirikan. Ketua dewan direktur Bauing Group Shenzhen, CEO PT Bauing Construction Group Indonesia Gu Shaoming menjabat sebegai ketua pertama pada Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong dengan bangga.
Wang Rong, Arief Yahya, Thomas Trikasih Lembong, Ted Sioeng, Gu Shaoming, Li Dong membuka selubung Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong yang didirikan
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sangat memperhatikan efek dorongan industri pariwisata pada pengembangan ekonomi. Sejak tahun 2014, pariwisata, pembangunan infrastruktur, maritim, makanan dan energi menjadi lima industri andalan Indonesia dengan prioritas dikembangkan. Presiden Joko sendiri menetapkan target kerja Kementerian Pariwisata, yakni sampai tahun 2019, jumlah wisatawan asing mencapai 20 juta. Jumlah tersebut berlipat ganda jika dibandingkan dengan target sebelumnya, yakni 9 juta. Tiongkok menjadi negara asal wisatawan asing ketiga untuk Indonesia. Yang pertama dan kedua adalah Singapura dan Malaysia. Beberapa tahun terakhir ini, jumlah wisatawan Tiongkok semakin banyak. Tingkat pertumbuhan jumlah wisatawan Tiongkok yang mengunjungi Indonesia tertinggi dalam negara lain. Indonesia berharap bahwa dapat menarik 2 juta wisatawan Tiongkok pada tahun. Indonesia terus-menerus bersusah payah di tiga bidang untuk mengembangkan pasaran wistawan Tiongkok, yakni Promosi, Pengembangan Penerbangan Langsung, Kebijakan dan Sumber Daya Manusia. Sebagai kota pesisir dan pusat ekonomi yang penting di Tiongkok, propinsi Guangdong mempunyai keunggulan geografis dan keunggulan sumber daya alam yang jelas. Diharap Kementerian Pariwisata RI dan propinsi Guangdong dapat meningkatkan kerjasama dan komunikasi yang lebih lanjut supaya mewujudkan tujuanwin-windan saling menguntungkan.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menyambut wisatawan Tiongkok yang lebih banyak untuk mengunjungi Indonesia
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong menyampaikan pidato bahwa pemerintah Indonesia saat ini menjadi pemerintah yang saling memperhatikan reformasi dalam 20 tahun ini. Presiden Joko sangat memperhatikan untuk mengembangkan hubungan dengan Tiongkok. Sekarang, investor Tiongkok telah menjadi investor yang paling penting untuk Indonesia. Pengembangan ekonomi Indonesia sedang memasuki periode cepat, maka menyambut perusahaan Guangdong dan Tiongkok yang lebih banyak untuk memasuki Indonesia supaya dikembangkan kerjasama dengan Indonesia di berbagai bidang.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong menyambut investor Tiongkok untuk melakukan investasi di Indonesia
Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Provinsi Guangdong Wang Rong menyampaikan selamat pada didirikannya Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong dan menyampaikan harapan besar kepada Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong. Katanya, propinsi Guangdong semestinya mengembangkan keunggulan geografisnya, mengembangkan hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Guangdong dan Indonesia melalui pemerintah dan masyarakat, memperdalam pemahaman di bidang ekonomi dan perdagangan, Ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata, budaya dan lain-lain supaya membangun dasar yang kuat. Dia berharap bahwa Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong dapat memainkan peranan yang penting dalam memperluas lingkup kerjasama perdagangan antara Guangdong dan Indonesia, mendorong hubungan kerjasama perdagangan antara keduanya, mendorong hubungan kerjasama investasi, memperdalam kerjasama kebudayaan dan pariwista supaya lebih banyak perusahaan Guangdong ingin berkembangkan di Indonesia.
Wang Rong menyampaikan selamat pada didirikannya Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong dan menyampaikan harapan besar kepada Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong
Ketua Gu Shaoming berpidato bahwa dalam zaman ini, yakni tanggung jawab lebih penting dari kemuliaan, saya menjabat sebagai ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong, saya merasa tanggung jawab saya sangat berat dan masih ada jalan panjang untuk pergi. Pengalaman Kebijakan Reformasi dan Terbuka Tiongkok selama lebih dari 30 tahun ini menunjukkan bahwa masyarakat manusia memiliki keinginan untuk mengembangkan dan individu manusia juga memiliki keinginan untuk berhidup dengan kaya dan sejahtera. Kalau memahami kedua keinginan tersebut, juga memahami daya gerak pengembangan perusahaan, bahkan pengembangan masyarakat. Saat ini, persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia makin mendalam. Berbagai proyek pembangunan di Indonesia dilancarkan secara sempurna. Dengan kondisi dan suasana yang baik di kedua negara, keduanya juga berada di zaman emas untuk mengembangkan. Asalkan berpegang teguh pada prinsipwin-windan saling menguntungkan, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong pasti dapat melaksanakan banyak misi dan visi, serta menjadi kekuatan untuk mendorong persahabatan dan kemajuan masyaratkat yang lebih lanjut antara kedua negara.
Menurut Ketua Gu Shaoming, jika kondisi politik, bisnis dan masyarakat yang baik, maka hal-hal lain semuanya akan dijalankan secara baik. Dia berharap bahwa Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong memberikan kontribusi pada persahabatan dan kemajuan masyaratkat antara kedua negara
Menurut Ketua Gu Shaoming, setelah didirikan, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong akan menaruh kemampuan untuk memberikan layanan investasi di Indonesia tertentu kepada perusahaan Guangdong, menjadi jembatan antara perusahaan Guangdong dan berbagai golongan di Indonesia, serta membantu lebih banyak perusahaan Tiongkok untuk memasuki Indonesia. Jika kondisi politik, bisnis dan masyarakat yang baik, maka hal-hal lain semuanya akan dijalankan secara baik. Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong akan berusaha untuk membentuk hubungan politik-bisnis baru antara perusahaan Tiongkok dan golongan politik di Indonesia, mengembangkan hubungan kemitraan kerjasama bisnia di seluruh bidang antara perusahaan Tiongkok dan golongan industri bisnis di Indonesia yang win-win dan senasib, serta membangun hubungan sosial dan perusahaan antara perusahaan Tiongkok dan massa Indonesia yang saling mendukung dan saling bergantung supaya menjadi platform yang patut dipercaya bagi perusahaan Tiongkok yang berkembang di Indonesia.
Ratusan perwakilan dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk RI, Dewan Propinsi Guangdong untuk Promosi Perdagangan Internasional, golongan industri bisnis Indonesia, rombongan perusahaan Guangdong menghadiri konferensi tersebut dan menyaksikan didirikannya Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong.
Wang Rong bertemu dengan pejabat Indonesia dan perwakilan pengusaha (keempat dari kiri adalah Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Provinsi Guangdong Wang Rong, keempat dari kanan adalah Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, ketiga dari kanan adalah Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong, ketiga dari kiri adalah ketu pertama Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong Gu Shaoming)
Sebelum kegiatan diadakan, Ketua Gu Shaoming masih berbicara secara mendalam dengan Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Provinsi Guangdong Wang Rong, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya dan perwakilan dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk RI、perwakilan dari Konsulat Jenderal RI untuk Guangzhou tentang bagaimana menjamin kesuksesan pelaksanaan proyek investasi perusahaan Tiongkok di Indonesia.
Wang Rong (kedua dari kanan) bertemu dengan pejabat pemerintah Indonesia
Ketua Gu Shaoming (pertama dari kiri) mengambil foto bersama dengan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya (kedua dari kiri), Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong (kedua dari kanan) dan pengusaha Tionghoa Indonesia Zhang Tianlai (pertama dari kanan)
Berita dari Berbagai Media
Chinanews.Com
ifeng.com