Berita Bauing
home > Berita dan Tren >

Berita Bauing

Untuk menjalankan strategi negara “Satu Sabuk Satu Jalan”, kegiatan investasi perusahaan Tiongkok di Indonesia terus dikembangkan. Pada tanggal 5 bulan ini, dengan dorongan Dewan Propinsi Guangdong untuk Promosi Perdagangan Internasiona, didirikan Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong. Perhimpunan Pengusaha ini bergantung pada daya bersama pengusaha Guangdong, orang Tionghoa dan perantau Tionghoa di Guangdong dan Indonesia untuk melayani perusahaan Guangdong dan perusahaan Tiongkok yang menuju ke Indonesia untuk melakukan investasi. Sementara itu, Perhimpunan ini juga menjadi sebuah jendela untuk bidang politik dan bisnis Indonesia untuk memahami Guangdong dan Tiongkok.

 

Untuk lebih lanjut memperdalam proses kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Guangdong, Tiongkok, membantu perusahaan Tiongkok untuk menyesuaikan diri dengan Rencana Pengembangan Ekonomi dan Reformasi Jangka Waktu Tengah 2015-2019 supaya mengikutsertai berbagai proyek pembangunan di Indonesia, sejak tanggal 9 Oktober, Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong Gu Shaoming memimpini berbagai perusahaan Tiongkok yang terkenal ke Jakarta dan Bandung, yaitu PT. China Aerospace Science & Industry Shenzhen, Guangdong Wuyeshen Group dan Bauing Group Shenzhen, untuk mengunjungi 9 Kementerian dan Badan dan sebagian perusahaan milik negara, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Badan Perindustrian dan Ekonomi RI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI, Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Direktorat Jenderal Kepolisian Negara RI, dan Kementerian Pariwisata RI. Kunjungan ini untuk melakukan promosi dan pertemuan bisnis supaya mencari kerjasama di berbagai bidang, misalnya teknologi kedirgantaraan, cross-border e-commence, pembangunan prasarana infrastruktur, kota pintar, keamanan pintar dan lain-lain. 


 

Wakil Direktor Umum PT. China Aerospace Science & Industry Shenzhen Lan Binnan menjelaskan lingkup usaha perusahaan

 

China Aerospace Science & Industry Corporation adalah perusahaan teknologi tinggi industri militer yang dipimpin oleh pemerintah pusat. Ia menduduki tempat ke-381 pada 500 perusahaan yang kuat di seluruh dunia. Lingkup usahanya adalah pertahanan kedirgantaraan, teknologi informasi, manufaktur peralatan, pekerjaan keamanan, kota pintar dan lain-lain. Kunjungan ke Indonesia kali ini adalah untuk mempromisi aplikasi kompas Beidou, ruang komersial (peluncuran satelit), teknologi keamanan, dan peralatan khusus. Sementara itu, untuk mencari proyek kerjasama dan kesempatan investasi.



Wakil CEO Guangdong Wuyeshen Group Zhang Wei menjelaskan lingkup usaha internasional perusahaan

 

Guangdong Wuyeshen Group merupakan perusahaan terkenal di propinsi Guangdong. Ia menaruh daya pada investasi merek dan manajemen merek. Sekarang group ini mempunyai banyak merek tingkat tinggi, antara lain Wuyeshen dan Hougongfang, dengan melewati tiga industri tradisional, yaitu rokok, alkohol, dan the. Selain itu, ia juga mencapai keberhasilan di rerumahan terpadu dan bidang investasi. Lingkup usahanya meliputi Daratan Tiongkok dan daerah Taiwan, Hong Kong dan Makau, serta sebagian pasaran di AS, Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Timur Tengah.



Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong selaku Ketua Dewan Direktur Bauing Group Gu Shaoming menjelaskan perhimpunan dan lingkup usaha perusahaan


Bauing Group Shenzhen adalah perusahaan yang terdaftar (A) Tiongkok di bidang dekorasi bangunan, juga merupakan grup perusahaan diversifikasi yang mengandung lingkup usaha utama desain arsitektur dan konstruksi, serta lingkup usaha sambilan produksi dan penjualan bahan dekorasi arsitektur, dan industri teknologi tinggi. Usahanya meliputi para propinsi dan daerah Tiongkok (termasuk Hong Kong, Makau dan Taiwan), serta Indonesia, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Singapura, Australia, Rusia, AS, Kanada dan hampir 20 negara dan daerah. Di Indonesia didirikan anak perusahaan PT Bauing Construction Group Indonesia. Perusahaan tersebut sedang mengikutsertai berbagai proyek pembangunan prasarana infrastruktur di Indonesia secara mendalam.


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Khalawi Abdul Hamid menjelaskan rencana pengembangan pada lima tahun yang akan datang


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Khalawi Abdul Hamid (kelima dari kiri) bertemu dengan delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong


 

Delegasi menjelaskan kondisi perusahaan kepada perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Menurut penjelasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada lima tahun yang akan datang, Indonesia akan membangun 2.650 km jalan raya, 1.000 km jalan tol, 3.258 km jalan kereta api, 24 pelabuhan besar, 60 dermaga kapal feri, 15 bandara modern, 14 taman industri, 49 waduk, 33 pembangkit listrik tenaga air dan sistem irigasi untuk 1 juta hektar lahan pertanian dengan dana yang diperlukan kira-kira 424,5 milyar dolar AS. Menurut anggaran belanja pemerintah Indonesia pada tahun 2015-2019, anggaran pengeluaran di bidang prasarana infrastruktur kira-kira 90,5 milyar dolar AS. Kalau hanya bergantung pada anggaran negara, itu susah sekali untuk menyelesaikan semua pembangunan prasarana infrastruktur. Oleh karena itu, diperlukan ikut serta dari perusahaan milik negara Indonesia serta perusahaan swasta dalam dan luar negeri dengan model PPP untuk melakukan kerjasama. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyambut China Aerospace Science & Industry Corporation, Guangdong Wuyeshen Group dan Bauing Group untuk melakukan investasi di Indonesia. Mereka saling menukarkan pikiran mengenai model kerjasama. Kedua pihak berencara untuk melakukan pembincangan lanjutan mengenai pembangunan 1 juta perumahan rakyat.



 

Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong menyatakan harapan untuk bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok


Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong (kedua dari kiri) bertemu dengan delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong


 

Ketika Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Trikasih Lembong bertemu dengan delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong, dia menyatakan bahwa dia sangat menaruh niat pada prestasi Kedirgantaraan Sains dan Teknologi Tiongkok. Dia berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok di bidang terkait. Di bidang industri manufaktur dan konstruksi prasarana infrastruktur, dia mendorong lebih banyak perusahaan Tiongkok datang ke Indonesia untuk meningkatkan industri dan bisnis Indonesia dari persaingan harga ke persaingan kualitas supaya mendirikan sistem pelayanan bisnis yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan. Wakil Direktor Umum PT. China Aerospace Science & Industry Shenzhen Lan Binnan secara sistematis menjelaskan berbagai pencapaian teknologi tinggi kepada Ketua Thomas Trikasih Lembong, antara lain aplikasi sistem tes navigasi Beidou, sistem komunikasi satelit, sistem pengendalian dan manajemen, sistem manajemen populasi, sistem keamanan, platform Internet industri jaringan kedirgantaraan dan lain sebagainya. Kedua pihak bersepakat untuk melakukan rencana mengenai kerjasama lanjutan. 



Ketua Badan Perindustrian dan Ekonomi RI Soetrisno Bachir menukarkan pikiran dengan Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong Gu Shaoming


 

Ketua Badan Perindustrian dan Ekonomi RI Soetrisno Bachir (ketiga dari kiri) bertemu dengan delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong 


 

Delegasi menjelaskan kondisi perusahaan kepada Badan Perindustrian dan Ekonomi


 

Penerjemah Badan Perindustrian dan Ekonomi RI (Penerjemah Bahasa Tionghoa Presiden RI Joko) Lim youna


Badan Perindustrian dan Ekonomi RI adalah badan pemerintah baru yang didirikan oleh Presiden RI Joko pada bulan Januari tahun ini. Ketua Badan Perindustrian dan Ekonomi Sudrisno   berpikir bahwa perusahaan Tiongkok mempunyai potensi investasi besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, energi, ilmu dan teknologi pertahanan nasional di Indonesia. Dia berharap bahwa kedua pihak dapat mempercepat proses kerjasama dan melaksanakan proyek. Ketua Sudrisno   juga menukarkan pikiran dengan ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong Gu Shaoming mengenai pendirian yayasan kerjasama, pendorongan proses kerjasama dan lain-lain. Menurut Gu Shaoming, dia akan menarik lebih banyak perusahaan Tiongkok yang terkenal ke Indonesia, mendorong proses kerjasama antara kedua pihak di bidang pembangunan prasarana infrastruktur, antara lain ilmu pengetahuan dan teknologi, energi, pembangkit listrik tenaga air dan konservasi air, kota pintar, konstruksi dermaga dan lain-lain, serta memperdekat pertukaran ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.



Ahli Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI Sahala Lumban Gaol melakukan pembincangan dengan delegasi


 

Ahli Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI Sahala Lumban Gaol (tengah) bertemu dengan delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong


 

Delegasi menjelaskan kondisi perusahaan kepada perwakilan Kementerian Badan Usaha Milik


Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI mengadakan konferensi kerjasama untuk Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong, berbagai perusahaan milik negara Indonesia, yaitu grup telekomunikasi terbesar di Indonesia PT Telkom, PT Dirgantara, PT Waskita Karya dan lain sebagainya, China Aerospace Science & Industry Corporation, Guangdong Wuyeshen Group dan Bauing Group. Mereka melakukan diskusi mengenai niat kerjasama dan model kerjasama di bidang masing-masing. China Aerospace Science & Industry Corporation Antara lain dan PT Dirgantara saling menukarkan pikiran di bidang kedirgantaraan. Antara lain, PTWaskita Karya dan Bauing Group mencapai kesepakatan mengenai bidang kerjasama proyek.



Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Anang Noegroho


 

Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Anang Noegroho berharap bahwa dapat bekerja sama dengan Bauing Group


Ketika Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bertemu dengan delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong, dia menyatakan bahwa Indonesia sedang berusaha untuk mengembangkan ekonomi maritim dengan tujuan pembangunan 15 pusat pengembangan kelautan dan perikanan sampai tahun 2017. Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan hormat mengundang perusahaan Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong untuk mengikutsertai pengembangan ekonomi maritim Indonesia. Dia berharap dapat melakukan kerjasama dengan Bauing Group, Guangdong Wuyeshen Group, dan China Aerospace Science & Industry Corporation di bidang pembangunan dermaga, pengembangan sumber daya kelautan, sistem navigasi dan lain-lain supaya mencapai pengembangan bersama.

 

Dalam konferensi kerjasama proyek yang diadakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong juga melakukan diskusi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI mengenai hal-hal investasi dan model kerjasama untuk membangun sesuatu dermaga di Indonesia.



 

Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata RI Ukus Kuswara


 

Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata RI Ukus Kuswara bertemu dengan Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong Gu Shaoming


 

Perwakilan Kementerian Pariwisata RI bertemu dengan delegasi Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong


 

Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong masih akan pergi ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Direktorat Jenderal Kepolisian Negara RI, Pabrik Aviasi Perlengkapan Militer Bandung, PT Dirgantara untuk melakukan pertemuan bisnis, investigasi dan penelitian.


Menurut Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong Gu Shaoming, Perhimpunan Pengusaha mempunyai tanggung jawaban untuk membantu perusahaan agar semungkin memobilisasi semua kekuatan supaya memberikan bermacam jaminan kepada perusahaan Tiongkok yang memasuki Indonesia.


 

Ketika Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong Gu Shaoming menerima wawancara dari wartawan, dia menyatakan bahwa dengan strategi negara “Satu Sabuk Satu Jalan”, kesulitan terbesar yang dihadapi perusahaan Tiongkok bukan bagaimana menuju ke luar negeri, melainkan bagaimana melaksanakan usaha dan menghindari resiko setelah perusahaan memasuki negara asing. Khususnya bagaimana mengintegrasikan ke dalam politik, bisnis dan masyarakat lokal untuk mendapatkan dukungan dari berbagai golongan. Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong mempunyai tanggung jawaban untuk membantu perusahaan agar semungkin memobilisasi semua kekuatan supaya memberikan bermacam jaminan kepada perusahaan Tiongkok yang memasuki Indonesia. Sejak itu, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong akan memberikan layanan dan informasi investasi terkait kepada lebih banyak perusahaan Guangdong dan perusahaan Tiongkok supaya menjalankan strategi Tiongkok “Satu Sabuk Satu Jalan”. Dengan demikian, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong akan menjadi platform komunikasi ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia. Pada masa depan, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Guangdong akan mengorganisasi perusahaan Indonesia untuk mengunjungi Tiongkok supaya dapat mencari kesempatan kerjasama investasi supaya secara lebih lanjut memperluas bidang kerjasama perusahaan antara kedua negaa dan menciptakan lebih banyak kemungkinan.


Kualifikasi dan Penghargaan

Berita dan Tren

Kebudayaan Bauing